Pengaruh Kadar C-Reactive Protein Serum Preoperatif terhadap MaturasiFistula Radiosefalika

Authors

  • Dionisius Panji Wijanarko Departemen Bedah, Universitas Padjadjaran, Bandung Author
  • Teguh Marfen Djajakusumah Divisi Bedah Vaskular dan Endovaskular, Departemen Bedah, Universitas Padjadjaran, Bandung Author
  • Putie Hapsari Divisi Bedah Vaskular dan Endovaskular, Departemen Bedah, Universitas Padjadjaran, Bandung Author
  • Rama Nusjirwan Divisi Bedah Thoraks Kardio-Vaskular, Departemen Bedah, Universitas Padjadjaran, Bandung Author

Keywords:

CRP, Fistula radiosefalika, prediktor

Abstract

Background. Chronic kidney disease is a global health problem with an increased incidence of  End State renal Disease (ESRD). Indonesian health research states that the treatment of kidney disease is the second highest burden of health goverment financing. Hemodialysis is the most common kidney replacement therapy, which requires vascular access as an important tool in dealing with ESRD patient. Radiochepalic Arteriovenous fistula (AVF) is the main vascular access option. Endothelial response is an important aspect of vascular remodeling needed for the success of AVF maturation. High circulating C-Reactive Protein (CRP) can cause endothelial dysfunction therefore thought to have a predictive value for AVF maturation.

Method. Prospective cohort analytical study with consecutive sampling were performed to evaluate the influence of preoperative serum CRP in ESRD patients who come to surgery outpatient departement at Dr. Hasan Sadikin Bandung hospital and Ny.RA Habibie hospital who will undergo radiocephalic fistula surgery. Univariate test for desciptive analisis. The difference of preoperative serum CRP levels in AVF maturation status were analyzed through bivariate independent t-test. Hipothetical analysis were done through logistic regression model with significance of 0.05.

Results. There were 24 patients (12 male, 12 female) with a mean age of 45 (±16) years old and systolic blood pressure of 149.2(±28.4)mmHg. Preoperative CRP serum levels had negative effect significant to AVF maturation (p=0.0285) with Nagelkerke R Squared of 71.1%. The degree of influence of preoperative serum CRP levels on AVF maturation is classified as strong based on Guilford's classification of 0.843(0.70-0.90).

Conclusion. Preoperative serum CRP levels had an effect on the maturation of radiosefalic fistulas. The higher the serum CRP level, the lower the probability of maturation.

 

 

Latar Belakang. Penyakit ginjal kronis merupakan masalah kesehatan masyarakat global dengan prevalensi dan insidensi Gagal Ginjal Terminal (GGT) yang meningkat. Riset Kesehatan Dasar Indonesia menyatakan perawatan penyakit ginjal menjadi beban kedua tertinggi pembiayaan BPJS. Penganti fungsi ginjal yang umum dilakukan adalah hemodialisis (HD) sehingga akses vaskular menjadi hal penting dalam penanganan GGT. Fistula arteriovena (AVF) radiosefalika merupakan pilihan akses HD yang utama. Respon endotel merupakan aspek penting dari remodeling pembuluh darah yang diperlukan untuk keberhasilan AVF. C- Reactive Protein (CRP) yang bersirkulasi tinggi dapat menyebabkan disfungsi endotel sehingga diduga memiliki nilai prediksi terhadap maturasi AVF.

Metode. Desain analitik menggunakan metode kohort prospektif dengan consecutive sampling untuk   menilai bagaimana pengaruh kadar CRP serum preoperatif terhadap maturasi AVF. Sampel diambil dari pasien GGT yang datang ke poliklinik Bedah RSUP Hasan Sadikin dan RSKG Ny.R.A.Habibie Bandung yang akan menjalani operasi AVF radiosefalika. Tes statistik menggunakan uji univariat untuk  dekskripsi data. Perbedaan kadar CRP serum preoperatif berdasarkan perbedaan status maturasi AVF dianalisis melalui perbandingan kadar CRP serum preoperatif antar kelompok maturasi AVF melalui model bivariat uji t independen. Selanjutnya analisis untuk menguji hipotesis melalui analisis regresi logistik dengan batas kemaknaan 0,05.

Hasil. Didapatkan 24 pasien (12 laki-laki, 12 perempuan) yang dilakukan analisis dengan rerata usia 45 (±16) tahun, rerata tekanan sistolik 149,2 (±28,4)mmHg. Didapatkan kadar CRP serum preoperatif berpengaruh negatif secara signifikan terhadap maturasi AVF dengan probabilitas kesalahan statistik sebesar   p = 0,0285 (<0,05) dengan koefisien determinasi Nagelkerke (Nagelkerke R Squared) sebesar 71,1%. Derajat kuatnya pengaruh kadar CRP serum preoperatif terhadap maturasi AVF tergolong kuat/tinggi berdasarkan klasifikasi Guilford yaitu 0,843 (0,70 – 0,90).

Kesimpulan. Terdapat pengaruh kadar CRP serum preoperatif terhadap maturasi fistula radiosefalika.  Semakin tinggi kadar  CRP  serum preoperatif, semakin rendah  probabilitas maturasi fistula radiosefalika.

Author Biographies

  • Teguh Marfen Djajakusumah, Divisi Bedah Vaskular dan Endovaskular, Departemen Bedah, Universitas Padjadjaran, Bandung

    Divisi Bedah Vaskular dan Endovaskular, Departemen Bedah, Universitas Padjadjaran, Bandung

  • Putie Hapsari, Divisi Bedah Vaskular dan Endovaskular, Departemen Bedah, Universitas Padjadjaran, Bandung

    Divisi Bedah Vaskular dan Endovaskular, Departemen Bedah, Universitas Padjadjaran, Bandung

  • Rama Nusjirwan, Divisi Bedah Thoraks Kardio-Vaskular, Departemen Bedah, Universitas Padjadjaran, Bandung

    Divisi Bedah Thoraks Kardio-Vaskular, Departemen Bedah, Universitas Padjadjaran, Bandung

Downloads

Published

2020-03-16