Evaluasi Spektrum Gelombang USG Doppler dan Kaitannya dengan Ankle Brachial Index (ABI) dan Faktor-Faktor Risiko pada pasien Peripheral Arterial Disease (PAD)

Authors

  • Patrianef Darwis Divisi Bedah Vaskular dan Endovaskular. Departemen Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Author
  • Faisal Ali Ahmad Kler Divisi Vaskular dan Endovaskular, Departemen Bedah, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Author
  • Karina Divisi Bedah Vaskular dan Endovaskular. Departemen Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo  Author
  • Rizky Saputra Telaumbanua Divisi Bedah Vaskular dan Endovaskular. Departemen Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo  Author

Keywords:

Peripheral Arterial Disease, Ankle Brachial Index, Spektrum USG Doppler, Faktor-Faktor Risiko PAD

Abstract

Latar Belakang. Salah satu komplikasi dari Peripheral Arterial Disease (PAD) adalah kerusakan  tungkai  bawah  hingga tidak  dapat  digunakan  untuk  beraktifitas.  Skrining  dan penegakan diagnosis lebih awal diharapkan memberikan outcome yang lebih baik.

Metode. Penelitian studi potong lintang pada pasien PAD di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dari Juli 2013-Desember 2014. Terdapat 119 pasien yang sesuai dengan kriteria inklusi. Analisis univariat dilakukan untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi masing-masing variabel bebas dan analisis bivariat untuk menilai hubungan antara variabel terikat. Uji Mann Whitney dilakukan untuk menganalisa hubungan antara spektrum gelombang DUS dan ABI pada pasien PAD.

Hasil. Didapatkan pasien PAD dengan nilai ABI rata-rata 0,7 dengan gambaran gelombang DUS yang berubah dari trifasik menjadi non-trifasik dominan pada arteri infrapopliteal. ABI di bawah 0.9 menunjukkan perubahan pada gelombang DUS dari arteri femoralis hingga a.dorsalis pedis dengan nilai p <0.05. Faktor risiko yang signifikan pada PAD adalah usia di atas 45 tahun. Terdapat hubungan signifikan dengan p<0,05 pada hubungan antara gelombang DUS, ABI dan beberapa faktor risiko PAD.

Kesimpulan. Derajat keparahan PAD dapat ditentukan melalui nilai ABI dan DUS. Letak oklusi pada segmen arteri  dapat diketahui dengan gelombang DUS. Penilaian ABI dan DUS memiliki hubungan positif terhadap faktor risiko PAD.

Author Biographies

  • Faisal Ali Ahmad Kler, Divisi Vaskular dan Endovaskular, Departemen Bedah, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo

    Divisi Vaskular dan Endovaskular, Departemen Bedah, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo

  • Karina, Divisi Bedah Vaskular dan Endovaskular. Departemen Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo 

    Divisi Bedah Vaskular dan Endovaskular. Departemen Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo 

  • Rizky Saputra Telaumbanua, Divisi Bedah Vaskular dan Endovaskular. Departemen Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo 

    Divisi Bedah Vaskular dan Endovaskular. Departemen Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo 

Downloads

Published

2020-09-18